Kamis, 25 Juni 2015
INVERSIO UTERI
Inversio uteri ialah keadaan dimana bagian atas uterus( fundus uteri ) masuk ke cavum uteri, sehingga fundus uteri sebelah dalam menonjol kedalam kavum uteri, bahkan ke dalam vagina de4ngan dinding endometrium sebelah luar.
Keadaan inversio ini pertama dikenal oleh hippoocrates( 460-770SM ). Walaupun jarak terjadi komplikasi yang disebabkannya cukup serius bila tidak segera diketahui diketahui dan ditatalaksana dengan baik.
v KLARIFIKASI
Inversio dapat terjadi pada masa nifas. Diluar masa nifas biasanya parsial, yang sering dihubungkan dengan adanya tumor uterus. Sementara itu, inversio yang terjadi waktu melahirkan dan pascapersalinan dapat terjadi akut.
v JENIS INVERSIO UTERI
· Inversio uteri : fundus uteri menonjol sedikit kedalam kavum uteri
· Inversio parsial : bila tonjolan fundus uteri hanya dalam kavum uteri
· Inversio inkomplit : penonjolan sampai ke kanalis servikalis
· Inversio komplit : tonjolan sudah ostium uteri eksternum
· Inversio total : tonjolan sudah mencapai vagina atau keluar vagina
v ETIOLOGI
Inversio uteri biasanya terjadi pada saat kala III persalinan atau sesudahnya. Tekanan yang dilakukan pada fundus uteri ketika uterus tidak berkontraksi baik, tarikan pada tali pusat, hipotunia uteri dapat merupakan awal masuknya fundus uteri kedalam kavum uteri, dan dengan adanya kontraksi yang berturut-turut, mendorong fundus yang terbalik kebawah. Inversio uteri dapat juga terjadi diluar persalinan, misalnya pada myoma geburt yang sedang ditarik untuk dilahirkan.
v GEJALA
Inversio uteri yang terjadi akutpada akhir persalinan menimbulkan gejala mengkhawatirkan, misalnya syok, nyeri keras, dan perdarahan.keadaan inversio ini sering akibat dari plasenta akreta. Pada inversio uteri yang kronik gejala-gejalanya dapat berupa metroragia,nyeri punggung, anemia dan baynak keputihan
v DIAGNOSIS
Biasanya tidak sulit untuk mendiagnosis, yaitu adanya gejala syok berat, perdarahan, tidak terabanya fundus uteri dibawah pusat, dan terabanya massa yang lembek divagina.pada inversio yang menahun, masa yang diraba terasa lebih keras.
v PENANGANAN
Sebagai tindakan pencegahan, dalam memimpin persalinan harus selalu waspada akan kemungkinan terjadinya inversio, misalnya pada partus presipitatus, plasenta manual, tarikan pada tali pusat, memijat pada uterus yang lembek, pada inversio uteriyang sudah terjadi, sambil mengatasi syok, dilakukan reposisi manual dalam narkose. Seluruh tangan kanan dimasukkan ke dalam vagina. Melingkari tumor dalam vagina dan telapak tangan mendorong perlahan tumor keatas melalui serviks yang masih terbuka.
REFERENSI
Prawirohardjo,Sarwono.2011.ILMU KANDUNGAN,Edisi ke 3.Jakarta
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar